
Sumber: https://unsplash.com/id/foto/tampilan-bagian-dalam-roda-kemudi-mobil-LKH8NkZtxbg
Hai sobat Portal Kediri! Sempatkah kalian membayangkan naik mobil tanpa wajib menyetir? Teknologi mobil otonom saat ini terus menjadi nyata, apalagi telah mulai diuji di bermacam negeri. Mobil tipe ini memakai kecerdasan buatan, sensor, serta kamera buat berjalan sendiri tanpa campur tangan manusia. Tetapi, mengerti kah kalian jika mobil otonom memiliki tingkatan berbeda dalam perihal kendali otomatis? Ayo, kita bahas satu per satu dengan santai!
Apa Itu Tingkatan Otonomi?
Tingkatan otonomi pada mobil merupakan skala yang digunakan buat mengukur sepanjang mana kendaraan dapat berjalan sendiri tanpa dorongan manusia. Skala ini umumnya dipecah dari tingkat 0 sampai tingkat 5, dengan tiap- tiap tingkat menampilkan keahlian berbeda. Terus menjadi besar levelnya, terus menjadi sedikit kedudukan pengemudi dalam mengatur kendaraan.
Tingkat 0: Kendali Penuh di Tangan Pengemudi
Pada tingkat ini, mobil belum mempunyai keahlian otonom sama sekali. Seluruh kendali terdapat di tangan pengemudi, baik itu setir, gas, ataupun rem. Teknologi yang terdapat umumnya cuma berbentuk fitur dorongan simpel, misalnya alarm kala tidak mengenakan sabuk pengaman ataupun sensor parkir. Jadi, tingkat 0 dapat dibilang selaku mobil konvensional.
Tingkat 1: Dorongan Pengemudi
Di tingkat ini, mobil telah dilengkapi teknologi buat menolong pengemudi, semacam cruise control ataupun lane keeping assist. Walaupun terdapat fitur pintar, pengemudi senantiasa wajib memegang kendali penuh. Fitur ini cuma menolong meringankan beban, bukan mengambil alih tugas utama pengemudi.
Tingkat 2: Semi- Otonom
Tingkat ini dapat diucap transisi mengarah mobil pintar. Mobil di tingkat 2 telah sanggup mencampurkan sebagian guna, semacam mengendalikan kecepatan serta melindungi posisi di jalan. Tetapi, pengemudi masih wajib senantiasa siap mengambil alih setir kapan saja. Mobil Tesla dengan fitur Autopilot tercantum dalam jenis ini.
Tingkat 3: Otonomi Terkondisi
Pada tingkat 3, mobil telah dapat mengemudi sendiri dalam keadaan tertentu, misalnya di jalur tol dengan kemudian lintas normal. Pengemudi boleh melepas tangan dari setir dalam suasana tertentu, tetapi senantiasa wajib siaga bila sistem memohon buat mengambil alih. Ini merupakan sesi yang lumayan maju, tetapi masih terdapat keterbatasan.
Tingkat 4: Otonomi Tinggi
Mobil di tingkat 4 telah dapat berjalan tanpa campur tangan manusia di zona tertentu, semacam kawasan perkotaan yang telah dipetakan dengan perinci. Pengemudi apalagi dapat bersantai sebab sistem betul- betul sanggup mengatur kendaraan. Walaupun begitu, umumnya tingkat ini masih dibatasi pada posisi tertentu yang telah diprogram.
Tingkat 5: Otonomi Penuh
Inilah puncak dari teknologi mobil otonom. Pada tingkat 5, mobil dapat melaju tanpa pengemudi sama sekali. Tidak terdapat setir ataupun pedal gas, sebab seluruh telah diatur oleh sistem pintar. Mobil ini sanggup beroperasi di seluruh keadaan jalur tanpa memerlukan intervensi manusia. Dapat dibilang, tingkat 5 merupakan visi masa depan transportasi dunia.
Akibat Tingkatan Otonomi terhadap Kehidupan
Pertumbuhan mobil otonom hendak bawa banyak pergantian besar. Mulai dari meningkatnya keselamatan di jalur, efisiensi transportasi, sampai kurangi tekanan pikiran pengemudi. Tetapi, terdapat pula tantangan yang wajib dialami, semacam regulasi, infrastruktur, serta penerimaan warga. Seluruh ini butuh disiapkan supaya teknologi dapat digunakan dengan optimal.
Kesimpulan
Tingkatan otonomi pada mobil menampilkan sepanjang mana teknologi sanggup mengambil alih kendali dari manusia. Dari tingkat 0 yang masih seluruhnya manual sampai tingkat 5 yang betul- betul otomatis, seluruhnya memiliki kedudukan dalam pertumbuhan dunia otomotif. Mobil otonom bukan cuma semata- mata tren, namun bagian dari masa depan transportasi yang lebih nyaman, efektif, serta aman.